Pembuatan
n-butil bromide berdasarkan penelitian menggunakan SN2 dengan
mengkonversi 1-butanol untuk bromide 1-bromo butane. Reaksi substitusi
merupakan suatu reaksi dimana satu atom ion atau gugus disubstitusikan untuk
menggantikan ion, atom atau gugus lain.
HO-
+ CH3CH - Br → CH3CH2 – OH +
Br-
Ion
hidroksida bromo
etana etanol
Dalam reaksi substitusi alkil halide, halide itu disebut gugus pergi yang baik
(leaving group). Suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat digeser
dari ikatan-ikatannya dengan suatu atom karbon.
Spesiasi yang
menyerang suatu alkil halide dalam suatu reaksi substitusi disebut nukleofil (pencinta
nucleus) sering dilambangkan dengan Nu. Dalam persamaan reaksi diatas , OH-
dan CH3O- adalah nukleofil. Umumnya sebuah
nukleofil adalah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif. Jadi ,
sebuah nukleofil ialah suatu basa lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion,
namun beberapa molkul polar yang netral, seperti H2O, CH3OH,
dan CH3CH2 dapat juga bertindak sebagai nukleofil.
Molekul netral seperti ini
memiliki pasangan electron menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk
ikatan sigma. Substitusi oleh nukleofil disebut substitusi nukleofil atau
pengganti nukleofil
Reaktivitas
relatif dalam reaksi substitusi nukleofilik dipengaruhi oleh reaktivitas
nukleofil, struktur alkil halida dan sifat dari gugus terlepas. Reaktivitas
nukleofil dipengaruhi oleh basisitas, kemampuan mengalami polarisasi, dan
solvasi.
Pada kimia organik maupun anorganik, subtitusi nukelofilik adalah suatu
kelompok dasar reaksi substitusi, dimana sebuah nukleofil yang kaya elektron,
secara selektif berikatan dengan atau menyerang muatan positif dari sebuah
gugus kimia atau atom yang yang disebut dengan gugus lepas (leaving group).
Bentuk umum reaksi ini adalah
Dengan Nu
menanandakan nukleofil, : menandakan pasangan elektron, serta R-X menandakan
substrat dengan gugus pergi X. Pada reaksi tersebut, pasangan elektron dari
nukleofil menyerang substrat membentuk ikatan baru, sementara gugus pergi
melepaskan diri bersama dengan sepasang elektron. Produk utamanya adalah R-Nu.
Nukleofil dapat memiliki muatan listrik negatif ataupun netral, sedangkan
substrat biasanya netral atau bermuatan positif.
Contoh substitusi nukleofilik adalah
hidrolisis alkil bromida, pada kondisi basa, dimana nukleofilnya adalah OH-
dan gugus perginya adalah Br-.
R-Br + OH− → R-OH +
Br−
Reaksi substitusi nukleofilik sangat
umum dijumpai pada kimia organik, dan reaksi – reaksi ini dapat dikelompokkan
sebagai reaksi yang terjadi pada karbon alifatik, atau pada karbon aromatik
atau karbon tak jenuh lainnya (lebih jarang). Menurut kinetikanya, reaksi
substitusi nukelofilik dapat dikelompokkan menjadi SN1 dan SN2.
Pada
reaksi substitusi nukleofilik, efek gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus
yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk
reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam
penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi,
yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
Hasil
dari efek gugus tetangga ini ialah pembentukan produk substitusi dengan
konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada
SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan
dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk
sama dengan substrat.
Efek
dari gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu
gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan
peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai
“anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi
gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang
memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak
memiliki gugus tetangga.
Atom
atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga
ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion
alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya
membentuk cincin segitiga, lima dan enam.
EFEK OKSIGEN SEBAGAI
GUGUS TETANGGA
Contoh
efek oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan
1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.
EFEK
NITROGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Efek
nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti
reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini :
EFEK
GUGUS ORTO INTRAMOLEKUL
Dengan
adanya dua substituent pada benzene dengan posisi orto, dimana substituent
pertama mengandung gugus pergi, dan substituen kedua mengandung gugus yang
berpartisipasi sebagai gugus tetangga, maka dapat terbentuk senyawa
intermediate melalui partisipasi gugus orto intramolekul.
Atom yang dapat Berpartisipasi sebagai Gugus Tetangga adalah
sbb :
1.
Ikatan C = C yang ada dalam suatu gugus
2.
Atom oksigen yang ada dalam suatu gugus
3.
Atom nitrogen yang ada dalam suatu gugus
4.
Gugus aril
5.
Halogen
BAHAN DISKUSI ; jelaskan seberapa pentingkah peranan gugus tetangga dalam pembentukan suatu senyawa intermediate yang baru pada pusat reaksi? dan berikan contohnya!
Pada reaksi substitusi nukleofilik, efek gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi.cukup penting, reaksi intermediet/reaksi transisi diama memperlihatkan penyerangan nukleofili karena gugus tetangga dapat mempengaruhi laju reaksi.
BalasHapusmenurut saya gugus tetangga (X) memiliki peranan yang cukup penting dalam pembentukan suatu senyawa intermediet yang baru. hal ini dikarenakan gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
BalasHapus